Pengertian flowchart erat kaitannya dengan pemetaan atau membuat bagan-bagan yang memudahkan seseorang dalam mengingat sesuatu. Biasanya, flowchart juga digunakan untuk menjabarkan ide agar tidak mudah lupa. Nyatanya, flowchart juga diiringi sejarah yang membuatnya dipakai dan dikembangkan hingga saat ini.
Sekilas, flowchart hanya terlihat seperti susunan garis dan ditambahkan dengan sedikit tulisan. Dengan bantuan digitalisasi, flowchart dikombinasikan bersama warna dan bentuk yang 3D sehingga terlihat lebih menarik.
Tapi ternyata, cerita tentang flowchart tidak berakhir hanya sampai pengertian flowchart hingga cara membuatnya saja. Banyak hal yang mesti dipahami lebih jauh, bahkan belajar menggunakan aplikasi flowchart secara maksimal.
Lalu, bagaimana caranya? Yuk simak ulasan di bawah ini sampai tuntas ya…
Pengertian Flowchart
Flowchart digunakan di berbagai bidang untuk menjelaskan proses yang rumit agar lebih mudah dipahami. Umumnya, flowchart berbentuk persegi panjang, wajik, ataupun oval dan dihubungkan dengan tanda panah. Secara sederhana, flowchart digambarkan menggunakan tangan. Sedangkan diagram komprehensif digambar menggunakan komputer.
Siapa pun bisa membuat flowchart untuk kepentingan diri sendiri maupun organisasi. Adapun jenis flowchart yang bisa dimanfaatkan adalah Unified Modelling Language (UML) dan Data Flow Diagram (DFD).
Sejarah Flowchart
Pada tahun 1920an hingga 1930an, flowchart digunakan sebagai dokumentasi proses bisnis. Saat itu atau di tahun 1921, Frank dan Lilian Gilbreth yang merupakan insinyur industri, memperkenalkan flowchart ke American Society of Mechanical Engineers (ASME).
Sekitar tahun 1930an, Allan H. Morgensen yang juga adalah seorang insinyur industri menggunakan flowchart Gilbreth untuk mempresentasikan proses pembuatan sesuatu di bidang bisnis. Beliau menilai ini adalah langkah yang lebih efisien. Terbukti, pada tahun 1947, ASME mengadopsi simbol-simbol yang diciptakan oleh Gilbreth.
Sepuluh tahun setelahnya, Art Spinanger dan Ben S. Graham yang merupakan mahasiswa Morgensen, membuat flowchart digunakan secara luas. Spinanger memperkenalkan metode penyederhanaan kerja ke Gamble dan Procter. Pada akhir tahun 1940an, John Van Neumann dan Herman Goldstine menggunakan flowchart untuk mengembangkan algoritme dan program komputer.
Kaoru Ishikawa (1915-1989), seorang tokoh kunci dalam inisiatif kualitas di bidang manufaktur Jepang, mengatakan bahwa flowchart adalah alat yang ampuh untuk mengendalikan mutu. Hingga pada akhirnya, Kaoru Ishikawa menciptakan Diagram Ishikawa yang menggabungkan penggunaan flowchart bersama Diagram Sebab-Akibat dan Histogram.
Simbol-simbol Flowchart
Flowchart adalah visualisasi rencana atau project yang dibuat dengan tujuan dokumentasi sebuah proses. American National Standards Institute (ANSI) menetapkan standar resmi di tahun 1960.
Ini dilakukan untuk memudahkan para pengguna dalam memahami flowchart untuk lintas departemen atau industri. Pada tahun 2019, versi terbaru flowchart sudah melewati tahap konfirmasi.
Jadi, ketika membaca flowchart ikuti standar yang ada Mulailah dari atas ke bawah dan kiri ke kanan agar memudahkan Anda Mari perhatikan simbol dan kegunaan flowchart berikut ini.
- Flowline; menunjukkan arah proses yang menghubungkan simbol satu dan lainnya.
- Terminator; mewakili titik awal atau akhir pada proses di flowchart.
- Process; komponen umum pada flowchart yang menunjukkan langkah-langkah secara runtut.
- Comment; kotak yang berisi anotasi atau informasi tambahan.
- Decision; mewakili keputusan tim terlepas dari yang benar atau salah.
- Stored data; melambangkan database atau file.
- Simbol “or”; aliran yang berlanjut ke cabang yang lebih banyak.
- Input/Output; proses masuk atau keluarnya data.
- Display; langkah yang berisi tampilan sebuah informasi yang relevan.
- Delay; mewakili proses yang ditunda atau penundaan.
- Manual operation; mewakili informasi atau data yang dimasukkan ke dalam sistem secara manual.
- On page connector; menghubungkan dua simbol dan menggantikan garis panjang. Ini memungkinkan flowchart menjadi lebih rapi.
- Off page connector; menghubungkan dua simbol dari halaman yang berbeda.
- Summoning junction symbol; menyatukan beberapa cabang dalam satu proses.
- Alternate process; simbol alternatif dari sebuah proses.
- Predefined process; menunjukkan proses yang sudah ditetapkan di tempat lain.
- Multiple documents; melambangkan susunan dokumen yang banyak.
- Preparation or initialization; menunjukkan persiapan atau inisialisasi pada sebuah proses.
BACA JUGA Pengertian Hardware, Software, dan Brainware
Simbol-simbol di atas dapat dijadikan sebagai acuan dalam membuat flowchart untuk kebutuhan presentasi proses.
Flowchart Untuk Algoritme atau Program Komputer
Pengertian flowchart untuk pemrograman diartikan sebagai representasi visual dari aliran data. Ini digunakan untuk menulis algoritma atau pemrograman yang nantinya akan dijelaskan kepada orang lain secara berkolaborasi.
Siapa pun dapat menggunakan flowchart algoritme untuk memberikan uraian secara logika terkait pemrograman. Hal tersebut akan membantu memberikan gambaran dan panduan sebelum mulai membuat sistem kode secara khusus.
Di sini, flowchart dapat digunakan sebagai:
- Menunjukkan cara untuk mengelompokkan kode.
- Memvisualisasikan bagaimana kode dieksekusi dalam bentuk pemrograman.
- Menampilkan struktur aplikasi dan situs web.
- Memahami cara menggunakan navigasi program dan situs web.
Adapun diagram yang sering digunakan pada software adalah sebagai berikut.
- UML (Unified Modeling Language); bahasa tujuan umum yang digunakan untuk rekayasa perangkat lunak dalam pemodelan.
- Diagram Nassi-Shneiderman (struktogram); digunakan pada pemrograman komputer yang terstruktur. Diagram ini diberi nama oleh Ben Shneiderman dan Isaac Nassi yang dikembangkan pada tahun 1972.
- Bagan DRAKON; bahasa pemrograman visual algoritme yang digunakan untuk mendapatkan flowchart.
Penggunaan Flowchart di Berbagai Bidang
Sesuai dengan pengertian flowchart, diagram alur ini digunakan untuk memantau proses suatu pekerjaan di berbagai bidang. Baik secara umum maupun secara khusus.
Penggunaan Flowchart di Bidang Umum:
- Analisis dan dokumentasi proses dari sebuah proyek.
- Standardisasi proyek untuk kualitas dan efisiensi.
- Alat komunikasi proses untuk pemahaman atau pelatihan suatu organisasi atau bagian lainnya.
- Identifikasi redudansi, kemacetan, dan langkah-langkah yang tidak perlu atau mesti diperbaiki.
Penggunaan Flowchart di Bidang Pendidikan:
- Membuat rencana pembelajaran atau presentasi pribadi dan kelompok.
- Penyusunan penulisan kreatif seperti puisi dan lirik.
- Teka-teki logika atau algoritme.
- Memetakan gejala, proses ilmiah, hingga anatomi.
- Menjelaskan hubungan antara teori dan hipotesis.
- Alat demonstrasi pengembangan karakter untuk film dan jenis sastra lainnya.
Penggunaan Flowchart di Bidang Bisnis:
- Dokumentasi proses untuk persiapan audit.
- Pengembangan rencana realisasi produk atau rencana bisnis.
- Memahami jalur yang diambil oleh para pengguna, baik di toko maupun di situs web.
Penggunaan Flowchart di Bidang Manufaktur:
- Menunjukkan komposisi atau penyusun suatu produk.
- Menggambarkan proses pembuatan produk, mulai dari awal hingga akhir.
- Menemukan dan menyelesaikan masalah yang membuat proses manufaktur tidak efisien.
Penggunaan Flowchart di Bidang Pemasaran dan Penjualanan:
- Perencanaan strategi penelitian.
- Tampilan alur pendaftaran.
- Alat untuk mensosialisasikan kebijakan hingga proses penjualan.
Penggunaan Flowchart Untuk Rekayasa:
- Membuat rancangan atau pembaruan proses pabrik atau kimia.
- Membuat bagan alur rekayasa balik.
- Mewakili proses atau sistem.
- Memperagakan prototipe atau fase desain dari produk baru.
Jenis-jenis Flowchart
Pengertian flowchart dinilai sangat ampuh dalam menggambarkan proses. Itulah kenapa flowchart sering digunakan di berbagai bidang. Di antaranya adalah bidang industri, pendidikan, bisnis, manufaktur, teknik, pemasaran, dan lainnya.
1. Flowchart Bisnis
Menurut Mark A. Fryman, terdapat lima jenis flowchart yang dapat digunakan dalam perspektif dunia bisnis. Seperti halnya decision, logic, system, product, dan process.
- Decision (keputusan); membantu menjelaskan setiap langkah yang diambil. Ini juga memudahkan Anda untuk mengantisipasi konsekuensi jika ada keputusan yang berbeda.
- Logic (logika); diterapkan untuk mengungkapkan kendala atau kemacetan yang akan menimbulkan masalah.
- System (sistem); menunjukkan data yang mengalir pada sebuah sistem. Ini biasanya digunakan oleh mereka yang menggeluti dunia akuntansi.
- Product (produk); digunakan untuk memvisualisasikan produk dengan urutan tertentu. Ini juga dimanfaatkan sebagai dokumentasi untuk meluncurkan produk baru.
- Process (proses); menunjukkan proses dalam melewati sesuatu atau persoalan hingga mendapatkan hasil akhir. Swimlane adalah salah satu flowchart proses yang digunakan oleh orang-orang pada umumnya.
BACA JUGA Pengertian VLAN: Fungsi, Jenis, Konfigurasi dan Cara Kerja
2. Jenis-jenis Flowchart Lainnya
Berbeda halnya dengan flowchart bisnis, Alan B. Sterneckert membagi flowchart dalam empat kategori yaitu:
- Data; digunakan untuk menunjukkan data yang ditransmisi melewati sistem dibandingkan dengan pengaturan aliran.
- Sistem; dibuat untuk kepentingan entri data, media penyimpanan, program, jaringan komunikasi, dan prosesor.
- Program; pengaturan internal dari program ke suatu sistem.
- Dokumen; menjelaskan aliran data berdasarkan sistem yang dibaca dari kiri ke kanan.
Di tahun 1987, Andrew Veronis membagi flowchart dalam tiga kategori yaitu:
- Sistem; mengidentifikasi jenis perangkat apa yang digunakan.
- Umum; bersifat gambaran umum.
- Terperinci; menjelaskan hal detail akan sebuah proses.
Adapun jenis flowchart lainnya yang juga tidak kalah sering digunakan adalah:
- PERT chart
- Workflow flowchart; mendokumentasikan alur kerja yang melibatkan informasi kantor, tugas, dan dokumen.
- Data Flow Diagram (DFD); memetakan aliran informasi terkait proses atau sistem.
- Process Flow Diagram (PFD); mengilustrasikan hubungan antar komponen pabrik.
- Business Process Model and Notation (BPMN 2.0); membuat model bisnis yang sedang berlangsung.
- Event-Driven Process Chain Flowchart (EPC); digunakan untuk merencanakan dan mendokumentasikan proses bisnis.
- Specification and Description Language Flowchart (SDL); berlandaskan proses, blok, dan definisi sistem.
Kapan Menggunakan Flowchart?
Ketika Anda sudah mengetahui semuanya tentang flowchart, jadi kapankah waktu yang tepat untuk menggunakannya? Kita bisa menggunakan dan mengeksekusi flowchart ketika ingin:
- Mendokumentasikan sebuah proses; cara yang tepat untuk memetakan dan mendokumentasikan proyek (proses kolaboratif).
- Memvisualisasikan ide; flowchart memungkinkan semua orang untuk bisa memahami tugas, menganalisis langkah, dan mengikuti alur kerja dengan mudah.
- Mengatur tim; memudahkan pengguna dalam menetapkan tugas kepada anggota tim dan mengatur pekerjaan mereka agar hasilnya menjadi lebih maksimal.
- Membuat keputusan; flowchart dapat membantu pengguna dalam melihat konsekuensi dari keputusan yang diambil. Juga sebagai bentuk antisipasi langkah selanjutnya.
- Mengidentifikasi dan mencegah masalah; dengan memetakan seluruh proses berdasarkan panduan visual, pengguna dapat mengikuti setiap langkah juga memastikan alokasi waktu dan sumber daya itu cukup untuk tugas apa pun.
- Membuat standardisasi proses; flowchart yang sudah selesai dapat digunakan kembali untuk tugas yang sama. Tentunya ini sangat efisien dan menghemat waktu.
- Melacak kemajuan proyek; flowchart sangat mudah digunakan sehingga siapa pun bisa melihat prosesnya. Ini juga memberikan gambaran umum yang baik tentang tugas mana yang masih berada dalam tahap pengerjaan.
Cara Membuat Flowchart
Setelah mengetahui pengertian flowchart hingga jenis-jenisnya, Anda pasti merasa tertantang untuk segera membuat flowchart.
Lantas, bagaimana cara memulainya? Mulailah dengan menentukan ruang lingkup dan tujuan, buat urutan atau kronologis, lalu atur tugas dan mulailah menggambar flowchart. Setelah itu, lakukan konfirmasi dan perbaikan jika ada.
1. Menentukan Tujuan dan Ruang Lingkup
Sebelum membuat flowchart, tentukan tujuan proses dan ruang lingkup terlebih dahulu. Tanyakan pada diri sendiri tentang apa yang harus dicapai dan batas akhir pengumpulan tugas tersebut.
2. Membuat Urutan Berdasarkan Kronologis
Tinjaulah dokumentasi seperti wawancara, lalu amati prosesnya. Setelah itu, tulislah langkah-langkah sebagai draf untuk membuat flowchart.
3. Mengatur Tugas Sesuai dengan Jenis dan Simbol Flowchart
Setelah semua tugas ditulis dan diatur secara runut, tetapkan jenis dan simbol yang sesuai. Ini akan mempermudah Anda untuk mempresentasikan tugas nantinya.
4. Menggambar Flowchart
Buatlah sketsa secara manual maupun dengan batuan aplikasi flowchart. Dengan bantuan aplikasi atau membuat flowchart secara digital, ini akan memudahkan Anda untuk berbagi data secara online dengan mudah.
5. Melakukan Konfirmasi dan Memperbaiki Flowchart
Ini penting dilakukan untuk mendapatkan hasil flowcart yang bagus. Setidaknya, Anda bisa menyesuaikan flowchart seperti apa yang tepat untuk kebutuhan pekerjaan Anda.
BACA JUGA Cara Cleaning Printer Epson L120
Contoh-contoh Flowchart
Pengertian flowchart dan penggunaannya di berbagai bidang adalah hal-hal yang menggambarkan flowchart secara umum. Adapun contoh-contoh flowchart di lingkup khusus adalah sebagai berikut.
- Algoritme; mencantumkan cara kerja algoritme itu sendiri.
- Audit; menyajikan langkah-langkah yang dibutuhkan dalam pengujian proses atau sistem.
- Program; berisi langkah-langkah tentang cara menggunakan atau membuat suatu program.
- Prosedur; mencantumkan langkah-langkah dalam menyelesaikan prosedur dengan cara yang benar.
- Proyek; berisi kesimpulan yang memuat langkah-langkah atau suatu proyek.
- Pemecahan masalah; mencantumkan langkah-langkah yang memuat jalan keluar sebuah masalah.
Aplikasi Pembuat Flowchart
Flowchart dapat dibuat secara manual atau menggunakan bantuan aplikasi. Microsoft Word adalah salah satu software yang sering digunakan para pemula untuk membuat flowchart.
Akan tetapi, Anda juga bisa menggunakan aplikasi lainnya untuk hasil flowchart yang lebih bervariasi. Berikut adalah rekomendasi aplikasi untuk membuat flowchart yang lebih efektif dan eye-catching.
1. Cacoo
Aplikasi pembuat flowchart yang satu ini bisa digunakan oleh murid, individu, kelompok, atau perusahaan. Cacoo berbasis web based yang menghadirkan fitur in-app video & chat, berbagi layar, dan jejak revisi kolaborasi. Untuk bisa mengakses Cacoo, Anda akan dikenakan biaya sebesar US$5 per bulan.
2. Canva
Selain menyediakan flowchart, Canva juga menghadirkan diagram batang dan pie chart. Ini bisa digunakan oleh freelancer, tim, murid atau pengajar, dan pelaku usaha kecil. Canva didukung oleh Windows, Android, Mac iOS, dan web based.
Canva dapat diakses secara gratis. Namun jika Anda ingin mendapatkan desain tanpa batas, Anda bisa menggunakan Canva Pro dengan anggaran US$119,99 per tahun.
3. Draw.io
Aplikasi pembuat flowchart yang satu ini diperuntukkan bagi developer, analisis, dan admin jaringan. Draw.io dapat diakses secara online, langsung dari desktop maupun browser. Ini termasuk aplikasi open source yang gratis.
4. Edraw
Edraw adalah aplikasi pembuat flowchart yang dapat digunakan oleh newbie maupun expert. Ini bisa diakses di Linux, MAC, dan Windows.
Di sini, Anda dapat menyesuaikan simbol atau membuat simbol sendiri. Sayangnya, aplikasi ini merupakan aplikasi berbayar yang disesuaikan dengan jenis paket yang dipilih.
5. Lucid Chart
Aplikasi pembuat flowchart dan diagram online ini diperuntukkan bagi tenaga IT, freelancer, dan bisnis. Bebas diakses dari perangkat apa saja dan apa pun browsernya. Lucid Chart termasuk aplikasi berbayar dengan pilihan individu ataupun kelompok.
6. Smart Draw
Selain flowchart, pengguna dapat memilih floorplans atau jenis diagram yang lain di sini. Smart Draw bisa diakses di perangkat apa saja seperti smartphone, PC, web, dan lainnya. Aplikasi ini juga memiliki format yang pintar, memudahkan pengembangan platform, dan berkolaborasi di mana saja.
Smart Draw adalah aplikasi berbayar. Jadi, untuk mengaksesnya, pengguna akan dikenakan tarif sebesar US$9,95 per bulan untuk individual. Berbeda halnya dengan penggunaan secara berkelompok yang dikenakan sebesar US$5,95 per bulan.
7. Visme
Ini dikhususkan untuk presentasi dan info grafis yang mendukung tujuan pendidikan, bisnis kecil, dan perusahaan. Konten-konten yang tersedia berbentuk konten interaktif juga mudah diunduh dan dimodifikasi.
Visme menyediakan free plan untuk penggunaan pribadi dan pengembangan bisnis dengan tarif berbayar per bulan.
8. Visual Paradigm
Ini diperuntukkan bagi para pengembang software yang berbasis MAC, Windows, dan web-based. Visual Paradigm juga membantu pengembangan software, project, hingga desain perusahaan. Karena ini adalah software khusus bagi developer, maka biaya penggunaannya pun juga ditetapkan berdasarkan tingkat profesional, standar, model, dan perusahaan.
Itulah tadi pembahasan lengkap mengenai flowchart, mulai dari pengertian, sejarah, fungsi hingga cara membuat flowchart. Semoga bermanfaat dan terimakasih.