Untuk membahas lebih dalam lagi tentang DFD, artikel ini akan menjelaskan secara lengkap mulai dari pengertian hingga contoh DFD itu sendiri
Tisucoding.com – Bagi Anda yang berkecimpung di dunia IT terutama yang berprofesi sebagai programmer, pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya DFD (Data Flow Diagram). Bagi mereka yang belajar tentang programmer secara terstruktur tentu saja hal tersebut sudah bukan menjadi hal yang asing lagi.
DFD digunakan untuk menggambarkan suatu progesional sistem sebagai suatu jaringan secara terstruktur. Sementara itu, untuk bisa berorientasi pada objek dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language) hingga kini masih dipelajari.
Nah, untuk membahas lebih dalam lagi tentang DFD, di bawah ini penjelasan yang dilansir oleh Lucidchart.com, akan dijelaskan secara lengkap mulai dari pengertian hingga contoh DFD itu sendiri?
Pembahasan Tentang DFD dan Contoh DFD
Pengertian DFD
Terdapat beberapa pengertian data flow diagram, baik pengertian secara umum ataupun pengertian yang diterangkan oleh para ahli. Berikut pengertian dari DFD:
- Pengertian DFD secara Umum
Secara umum, pengertian DFD adalah model data atau data yang memberikan gambaran asal data dan juga apa atau kemana tujuan data (input dan output) di dalam sebuah sistem.
- Pengertian Data Menurut Beberapa Ahli
Beberapa ahli pun menerangkan pengertian dari DFD ini. Berikut diantaranya:
Sebuah gambaran grafis yang menggambarkan dan memperlihatkan aliran data yang berasal dari sumbernya dari suatu objek, lalu ditransformasikan ke tujuan lain di dalam objek lainnya.
DFD adalah suatu diagram yang menggunakan notasi atau simbol di dalam menggambarkan sebuah arus sistem.
DFD merupakan suatu network yang menggambarkan sistem sistematis atau komputerisasi, manual dan juga gabungan dari keduanya. Penggambaran dari sistem tersebut disusun dalam bentuk komponen yang menggunakan aturan tertentu.
DPD merupakan model proses data yang dibuat ataupun dirancang untuk menggambarkan aliran data, mulai dari mana data tersebut masuk dan kemana tujuan dari data itu sendiri.
Sejarah Tentang DFD (Data Flow Diagram)
Tentu saja, DFD memiliki sebuah sejarah yang mana dari sanalah dimulai. DFD atau Data Flow Diagram ini dikenalkan oleh Larry Constantine dan Ed Yourdon dalam sebuah teks klasik di tahun 1970.
BACA JUGA Cara Menggunakan Firewall App Blocker
DFD mengacu pada sebuah teori grafik yang awalnya hanya dipakai dalam sebuah penelitian untuk pembuatan model sebuah alur kerja dari organisasi.
Notasi dan Simbol DFD
Ada beberapa simbol dan notasi yang dimiliki oleh DFD, masing-masing dari notasi DFD akan dijelaskan di bawah ini:
Bagian proses digambarkan dengan sebuah lingkaran yang menunjukkan adanya sistem yang mana berguna untuk mentransformasikan dari input ke output.
- Terminator/Entitas Eksternal (Entity External)
Terminator berbentuk persegi panjang, yang mana gambar tersebut menunjukkan sesuatu yang ada di luar sistem serta melakukan interaksi dengan sebuah sistem, bisa berupa sistem ataupun organisasi.
- Penyimpanan (Data Storage)
Bagian penyimpanan (Data Storage) ini digambarkan dengan dua buah garis. Dimana, garis-garis tersebut akan memperlihatkan sebuah penyimpanan atau dari mana data tersebut berasal.
Diagram alir data (diagram alir) merupakan bagian yang memiliki fungsi untuk menggambarkan atau menerangkan perpindahan data dari satu tempat ke tempat lainnya.
Manfaat atau Fungsi DFD
DFD atau Data Flow Diagram juga memiliki fungsi sistem dan juga kegunaan. Lalu, apa sajakah fungsi dan kegunaan dari DFD?
- DFD dapat membantu penerapan dari suatu sistem menjadi lebih baik serta sempurna, hal ini karena akan dibuat rancangannya terlebih dahulu
- DFD akan membantu memudahkan user atau pengguna untuk bisa memahami dengan baik dari sebuah sistem yang ada
- DFD berfungsi untuk membantu pengembang aplikasi di dalam menggambarkan alur data dengan lebih jelas dan juga rinci
- DFD berfungsi sebagai perancangan sistem yang bisa digunakan untuk mempermudah komunikasi dengan pengguna
- DFD mempunyai fungsi sebagai rancangan sistem yang berorientasi pada alur data itu sendiri. Hal inilah yang akan membuat penggambaran dan penganalisaan menjadi lebih mudah.
BACA JUGA Fitur dan Fungsi Firewall pada Jaringan VoIP
Tingkatan DFD
Nah, sebelum Anda mengetahui contoh DFD sederhana dan penjelasannya, Anda juga harus mengetahui tingkatan-tingkatan yang ada pada DFD itu sendiri. Untuk lebih jelasnya tentang tingkatan yang dimiliki oleh DFD atau Flow Diagram Level ini, langsung saja simak penjelasannya berikut;
Pada tingkatan pertama dinamakan dengan diagram konteks (context diagram). Yang mana, pada tingkatan diagram konteks akan menggambarkan sebuah sistem secara global atau luas.
Tingkatan kedua dinamakan dengan diagram level 0 atau diagram nol (Zero Diagram/Overview Diagram), merupakan sistem yang memberikan gambaran dengan memperlihatkan proses apa sajakah yang akan dilakukan dan juga melibatkan beberapa data eksternal.
Tingkatan ketiga dinamakan dengan diagram level 1. Pada tingkatan ketiga ini akan dijelaskan secara rinci dari setiap proses yang ada pada tingkatan sebelumnya.
Tingkatan keempat dinamakan dengan diagram level 2. Pada tingkatan tersebut akan dijelaskan secara rinci tentang hasil atau proses yang muncul di bagian sebelumnya, yakni diagram level 1 atau pada tingkatan ketiga.
Syarat Dalam Membuat DFD
Di dalam membuat DFD atau Data Flow Diagram dibutuhkan beberapa syarat yang harus dipenuhi. Syarat-syarat tersebut menjadi bagian yang sangat penting agar bisa membuat sebuah DFD (Data Flow Diagram) yang bisa menggambarkan sebuah sistem dengan baik dan juga minim kesalahan.
Nah, apa sajakah syarat atau kaidah yang harus dipenuhi dalam pembuatan DFD yang baik?
- Pemberian nama pada komponen
- Pemberian nomor dalam komponen proses
- Penggambaran tentang DFD (Data Flow Diagram) serapi dan juga sesering mungkin
- Hindarilah tentang penggambaran DFD yang rumit dan terlihat sulit
- Pastikan bahwa DFD yang dibuat harus konsisten dan sesuai logika.
Contoh DFD
Berikut merupakan gambar contoh pembuatan DFD sederhana sistem informasi pada perpustakaan.
BACA JUGA Jenis-jenis Firewall dan Fungsinya
#1. Diagram Zero
#2. Diagram Level 1
#3. Diagram Level 2 Pendaftaran Aggota
#4. Diagram Level 3 Peminjaman Buku
#5. Diagram Level 3 Pengembalian Buku
Dari penjelasan materi DFD diatas, mungkin Anda sudah bisa melihat beberapa gambaran tentang contoh DFD ini. Ada berbagai macam contohnya, mulai dari contoh DFD sederhana, DFD perpustakaan, penjualan hingga studi kasus dan masih banyak lagi yang lainnya.