Bagi orang-orang yang menekuni dunia desain grafis, mungkin sudah tidak asing dengan istilah gradasi warna. Dalam usaha menciptakan berbagai objek desain dan pewarnaan dengan mengedepankan teknik gradasi memang sering kali ditemui, sehingga menarik untuk diaplikasikan.
Desain grafis pemula biasanya akan mengalami kesulitan ketika mengaplikasikan teknik gradasi, karena terkadang hasilnya tidak sesuai ekspektasi. Akan tetapi tidak perlu khawatir, pada pembahasan kali ini akan dijelaskan secara lengkap pengertian, fungsi, dan juga teknik pembuatan gradasi itu sendiri.
Pengertian dari Pewarnaan Gradasi
Jika dilihat berdasarkan makna katanya, gradasi merupakan sebuah bentuk peralihan atau peningkatan warna dari satu posisi ke posisi lainnya. Dengan kata lain, gradasi termasuk peralihan dari satu warna ke warna lainnya yang dilakukan secara bertahap atau sesuai urutan yang seharusnya.
Lalu apa arti dari gradasi? Gradasi merupakan suatu tingkatan yang sering dijadikan sebagai tolak ukur kualitas seseorang dalam bidang tertentu. Kebanyakan orang nantinya akan menafsirkan gradasi sebagai bentuk peningkatan dan bisa mencakup penyelesaian suatu hal tentang seseorang.
Gradasi dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan tingkatan usia, tingkat jabatan, pendidikan, tingkatan karir, dan strata masyarakat. Gradasi berarti transisi dari satu keadaan ke keadaan lainnya dan dari warna lain ke warna lainnya. Bagaimana contoh dari peristiwa gradasi?
Dalam suatu desain biasanya merah akan dicampur dengan warna kuning. Warna rata-ratanya nantinya akan ditampilkan lebih dari satu tergantung dengan komposisi warna. Jika digambarkan berdasarkan bagan perubahan, maka warna merah secara perlahan akan memudar menjadi warna kuning.
Pola warna merah yang mulai memudar nantinya akan berganti menjadi merah kekuningan, kuning kemerahan, oranye, hingga secara 100% berubah menjadi kuning dalam bentuk gradasi. Sama halnya dengan warna-warna lainnya yang dikombinasikan, pasti akan mengalami perubahan warna.
BACA JUGA 11 Font untuk Buku dari Jenis Serif dan Sans Serif
Apa Fungsi Dilakukannya Warna Gradasi?
Para pelukis atau desain grafis profesional tentunya sudah memahami dengan baik kegunaan melakukan warna gradasi dalam setiap objek desainnya. Kegunaan melakukan warna gradasi yaitu untuk menggabungkan beberapa unsur perubahan warna agar menjadi kesatuan yang benar-benar menarik.
Ketika warna-warna yang tadinya dibentuk sudah disejajarkan, maka tidak akan terlihat kontras atau jauh berbeda. Setidaknya penerapan pola warna gradasi akan membantu dalam mengatasi kebingungan ketika desainer menemui banyak warna yang susunannya sangat tidak beraturan.
Dengan kata lain, gradasi warna akan menimbulkan suatu objek desain terlihat sangat rapi dan tertata mulai dari sisi gelap ke terang. Objek desain tidak akan terlihat monoton dan lebih menarik ketika dilihat sebagai karya seni murni dari tangan dan pemikiran yang kreatif.
Begini Teknik Pembuatan Gradasi yang Paling Mudah Diterapkan
Sebenarnya ada teknik khusus yang bisa dilakukan untuk menciptakan warna gradasi yang menawan. Ada teknik yang umum digunakan dan teknik menurut Draw Paint Academy. Manakah yang bisa menghasilkan kombinasi warna menarik? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Teknik Warna Gradasi Berdasarkan Draw Paint Academy
Teknik warna gradasi menurut Draw Paint Academy dibagi atas teknik percampuran, teknik menengah, teknik bayangan, layering, dan teknik kepadatan. Untuk bisa mempelajari praktiknya dengan baik, simak langkah-langkah pada tiap bagiannya.
1. Teknik Percampuran
Teknik yang paling sederhana dalam membuat gradasi warna yaitu dengan memadukan satu warna ke warna lainnya. Hal ini akan menciptakan gradasi alami yang sangat halus, karena memang tergantung dengan halusnya sapuan kuas ketika membuatnya.
Jika ingin menciptakan warna gradasi yang kasar, maka coba gunakan sapuan kuas yang lebih kasar. Tujuannya agar layering yang dihasilkan terlihat tertata dan tidak tumpang tindih antara warna yang satu dengan warna lainnya.
BACA JUGA 12 Nama Font Aesthetic dengan Berbagai Karakter Berbeda
2. Teknik Warna Menengah
Pola gradasi warna juga bisa diciptakan dengan memadukan dua warna secara bersama-sama. Cara membuat gradasi warnanya dengan menempatkan perantara diantara kedua warna tepatnya pada pada posisi tengah.
Misalnya saja menggunakan warna biru dan kuning, maka beri sedikit warna hijau pada bagian tengahnya akan membantu menghaluskan warna gradasi. Hijau disini berperan untuk memadukan warna kuning dan biru agar terlihat menyatu.
Contoh lainnya penggunaan warna kuning dan merah, maka tambahkan setetes warna oranye diantara keduanya.
Teknik warna menengah ini bisa menjadi warna gradasi yang sangat mudah dipraktikkan, namun membutuhkan ketelitian dalam memadukan warna yang sesuai.
3. Teknik Warna Bayangan
Cara membuat gradasi warna bisa dilakukan dengan menggunakan teknik bayangan. Nantinya pelukis bisa menggambar garis paralel untuk menggelapkan area tertentu. Semakin dekat dan juga tebal garisnya, maka akan semakin gelap hasil yang diperoleh.
Misalnya pelukis ingin memperhalus gradasi terang dan gelap. Coba gunakan area gelap untuk mendorong ke bagian area terang atau mungkin sebaliknya. Banyak pelukis hebat seperti Steve Huston sering mengaplikan teknik ini dalam lukisan pribadinya.
4. Teknik Pewarnaan Layering
Teknik layering dilakukan dengan melibatkan pengecatan lapisan cat tipis pada bagian lainnya. Cara membuat gradasi jenis layering cocok untuk menggunakan cat air karena hasilnya akan terlihat halus dan tidak bertumpuk-tumpuk.
5. Teknik Kepadatan
Gunakan teknik kepadatan untuk memvariasikan kerapatan warna, baik dengan menggunakan model goresan, cat tebal, dan tekanan.
Jika pelukis mengecat sapuan warna tipis pada permukaan putih, maka sebagian permukaan putih tidak akan terlihat. Benar, bukan?
Ketika pelukis mencoba untuk menumpuk cat pada suatu area lukisan, maka akan membuat warnanya semakin kuat. Teknik kepadatan bisa membantu area lukisan yang warnanya lemah menjadi lebih kuat dan terlihat tajam daripada bagian lainnya.
BACA JUGA Cara Menambah Font di Windows 10
Teknik Gradasi Warna Secara Umum
Jika teknik warna gradasi secara umum dibagi menjadi teknik gelap ke terang dan teknik terang ke gelap. Banyak pelukis menerapkan 2 teknik ini karena mampu memberikan karakter tersendiri pada objek lukisan. Bagaimana konsepnya? Berikut ini pola pembuatannya.
1. Teknik Gradasi Gelap Terang
Teknik gradasi yang pertama yaitu melalui pola perubahan dari warna gelap ke terang. Pelukis bisa mencoba menggunakan warna gelap seperti coklat biru tua, hitam, dan hijau tua. Secara perlahan, silahkan timpa warna-warna tersebut menggunakan warna yang lebih terang.
Terus lakukan sampai pada tahapan akhir, karena semakin banyak timpahan akan semakin halus pola gradasi yang nantinya dihasilkan. Usahakan bisa melakukan warna gradasi sebanyak 7 tahapan agar hasilnya terlihat halus dan natural serta terlihat seragam.
2. Teknik Pewarnaan Terang ke Gelap
Coba untuk menggoreskan warna-warna terang terlebih dahulu, kemudian secara perlahan timpa dengan warna gelap. Lakukan sampai dengan 7 tahapan perubahan warna sampai warna akhir yang gelap, sehingga akan menimbulkan efek gradasi yang rapi dan halus.
Gradasi warna termasuk suatu proses pembuatan warna dengan menerapkan pola perubahan warna secara bertahap.
Bagi para pelukis profesional, teknik warna gradasi sangat diperlukan untuk membuat objek menjadi lebih menarik dan tidak bingung saat menghadapi pola warna dalam jumlah banyak.