Mungkin pengertian ASCII masih terdengar asing bagi mereka yang tidak berkecimpung di dunia teknologi. Ya, ASCII adalah akronim dari American Standard Code for Information Interchange.
Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, ASCII merupakan kode standar Amerika yang digunakan dalam pertukaran informasi. Dulunya, sistem kode ini digunakan sebagai pengkodean karakter dalam data telegraf.
Pengertian ASCII
Tahun 1963 merupakan tahun pertama pengembangan dan penerbitan ASCII sebagai ASA X.4-1963. Kode tersebut telah melewati sepuluh kali tahap revisi pada rentang 1967 hingga 1986.
Lalu, bagaimana cara melafalkan “ASCII”?
Cara mengucapkan “ASCII sama dengan melafalkan “as key” dalam bahasa Inggris. Ya, ASCII dibaca sebagai “a·skee”.
Sejarah ASCII dan Perkembangannya
ASCII pertama kali dikembangkan pada tahun 1963. Awal mula ASCII berangkat dari kode morse di tahun 1837, sistem kode telegraf di tahun 1874, standar ASCII, seni ASCII, hingga versi terbaru ASCII saat ini.
1. Kode Morse (1837)
Alfred Vail dan Samuel Morse mengembangkan sistem telegraf elektrik dengan kode titik dan garis. Sistem kode itu disebut sebagai kode Morse yang mewakili angka dan huruf. Seiring perkembangannya, kode Morse tidak hanya digunakan untuk telegraf namun juga diadaptasi oleh radio.
Kode Morse dikembangkan sebagai bentuk komunikasi karena dibangun oleh sinyal analog. Untuk tahap kode karakter digital, Morse tidak didasari oleh biner.
2. Kode Baudot (Nenek Moyang ASCII 1874)
Sesuai dengan namanya, kode ini ditemukan oleh Emile Baudot. Beliau merupakan seorang insinyur telegraf dari Perancis yang berhasil menemukan kode biner 5 bit. Penemuan tersebut memungkinkan adanya transmisi karakter melewati jalur telegraf.
Kode Baudot mentransmisi huruf kecil, huruf besar, angka, dan beberapa karakter. Akan tetapi, kode Baudot tidak dapat mentransmisi selain huruf latin. Hingga akhirnya, lahirlah ASCII yang mampu menjawab tantangan kode Baudot tersebut.
3. Proposal Bemer (Awal Mula ASCII 1961)
Bob Bemer merupakan seorang insinyur dan programmer komputer di IBM. Pada saat itu, beliau mengajukan proposal ke American Standards Association (ASA).
Proposal tersebut berisi tantangan tentang pengkodean komputer yang didasari oleh kode biner 6 bit, ketentuan angka, huruf kecil, huruf besar, dan karakter khusus.
4. ASCII Edisi Pertama (1963)
ASA menetapkan ASCII pertama dengan mengatur 97 karakter yang mencakup angka, huruf, dan tanda baca. Selain itu terdapat juga kode kontrol yang diwakili dengan kode biner 7 bit.
5. Seni ASCII (1964)
Pada tahun 1964, ASCII berkembang dengan diciptakannya “gambar komputer” yang dibuat oleh Kenneth Knowlton. Meskipun itu merupakan gambar terbatas, beliau berhasil memperkenalkan seni ASCII pertama kali.
6. Revisi ASCII (1965-1980)
ASCII dirombak secara besar-besaran mulai dari tahun 1965 hingga 1980. Perombakan tersebut melahirkan versi ANSI X3.4-1968 atau ASCII-1968.
Pada tahun 1968, ASCII digunakan oleh Lembaga Federal dalam pertukaran informasi. Aturan tersebut dikeluarkan oleh Presiden Lyndon B. Johnson.
Setelah itu, ASCII direvisi lagi demi memperbaiki ambiguitas pada ASCII-1967 dan ASCII-1968. Selain itu, terdapat sedikit perubahan definisi pada karakter kontrol. Adapun ASCII yang direvisi adalah ANSI X3.4-1977 atau ASCII-1977.
7. Perluasan ASCII (1981)
ASCII direvisi lagi ke versi 8-bit. Perluasan tersebut mengacu pada penambahan karakter dan presentasi karakter khusus.
8. ASCII setelah Pembaruan (1985-2022)
Terdapat beragam pembaharuan setelah adanya revisi ASCII seperti perkenalan tabel karakter di Windows 1.0, perbaruan karakter kontrol baru (1986), munculnya Unicode oleh Joe Becker (1987), sistem karakter universal (1991), standar ASCII pada Multipurpose Internet Mail Extension (1994), pengembangan karakter Unicode (1996-2006), sistem kode karakter di World Wide Web (2007), dan konsorsium Unicode versi 8,0 (2015) hingga versi 15,0 (2022).
Mengapa ASCII Itu Penting?
ASCII merupakan standar pengkodean sebagai karakter utama dalam memproses data. Sedangkan Unicode adalah jenis ASCII yang paling umum digunakan pada sistem komputer modern.
IETF (Internet Engineering Task Force) menggunakan ASCII untuk standar data internet sebagai RFC (Request for Comment) di tahun 1969. Dokumen tersebut disahkan sebagai standar penuh di tahun 2015.
Secara teknis, sistem pengkodean ASCII dianggap ketinggalan zaman. Namun, 128 karakter pertama ASCII menggunakan sistem sandi yang sama dengan Unicode. Dengan demikian, ASCII sesuai dengan UTF-8.
Bagaimana Cara Kerja ASCII?
Seperti yang sudah dibahas pada poin sebelumnya, pengertian ASCII berkaitan dengan sekumpulan karakter sebagai komunikasi data dasar. Ini memungkinkan para developer untuk merancang interface yang lebih mudah dibaca komputer dan dipahami manusia.
Pemrograman mengadopsi desain set karakter ASCII agar dapat menyederhanakan tugas tertentu. Misalnya dalam mengubah 1 bit menjadi huruf kecil atau besar. Nilai biner untuk “a” kecil adalah 0110 0001. Sedangkan nilai biner untuk “A” kapital adalah 0100 0001.
Dengan sistem kode seperti itu, developer akan lebih mudah mengonversikan kode ASCII ke nilai numerik. Caranya adalah dengan menghapus empat bit secara bertahap dari nilai biner ASCII (0011). Selain itu, kita juga dapat membuang digit heksadesimal yang pertama.
Developer juga dapat memeriksa bit karakter dengan verifikasi file ASCII, string, dan aliran data. Perlu diingat bahwa karakter ASCII yang paling signifikan akan selalu bernilai 0.
Varian ASCII; Unicode dan UTF
Pembuatan Unicode direncanakan pada awal tahun 1988. Di tahun 1991, versi pertama Unicode akhirnya dirilis. Unicode memungkinkan adanya tampilan lebih dari satu juta karakter dan menggantikan serangkaian karakter yang lain secara bertahap.
Unicode didefinisikan sebagai ruang kode yang mengimplementasikan kode karakter dalam berbagai bahasa. Karakter tersebut dapat dipetakan dengan UTF (Unicode Transformation Format) dan UCS (Universal Coded Character Set)
1. UTF
Berdasarkan pemetaan dan penggunaan bahasanya, karakter diekspresikan dalam 8-bit (UTF-8), 16-bit (UTF-16) dan 32-bit (UTF-32).
Sistem kode Unicode UTF-8 menjadi format teks penting di World Wide Web. Keuntungannya adalah UTF-8 lebih kompatibel dan memiliki 128 karakter pertama yang identik dengan ASCII.
2. UCS
Standar UCS adalah pertahanan standar ISO (International Organization for Standardization) ISO/IEC 10646. Saat ini terdapat 143.859 variasi karakter yang diartikan dalam standar Unicode versi 13.0.
Tabel ASCII
Tabel ASCII terdiri atas tiga bagian yaitu non-printable code, standard code (printable code), dan extended code.
1. Non-printable Code
aticleworld.com
Non-printable code atau karakter kontrol merupakan sederet angka yang memuat karakter namun tidak dapat dicetak. Karakter ini mewakili pilihan senyap atau sinyal suara sebagai penerimaan atau pengiriman. Non-printable code berada di rentang 0 dan 31.
2. Standard Code
aticleworld.com
Standard code disebut juga sebagai printable code yang memuat angka, huruf, tanda baca, dan beberapa simbol. Tabel ini berasal dari Amerika dan bekerja pada 7-bit yang berada di rentang 32 dan 127.
3. Extended Code
aticleworld.com
Extended code terletak di antara 128 dan 255 yang dapat diprogram dan berbasis bahasa sistem operasi juga terdapat penempatan huruf asing.
Karakter ASCII 7-bit
Pengertian ASCII dan sejarahnya menyatakan bahwa awalnya ASCII menggunakan 7-bit dari 8-bit umum. Itu dapat mengirim kode maksimal 128 karakter yang beragam.
Kode ASCII terdiri atas huruf kecil, kapital, alfabet Inggris, simbol matematika, tanda baca krusial, dan 33 kode kontrol yang berfungsi untuk memformat teks dan transfer data. Berikut adalah pengelompokan karakter pada ASCII.
- 0-32 dan 127: kode kontrol untuk transfer data, jeda baris, tab, dan spasi.
- 48-57: angka
- 65-90: huruf kapital
- 97-122: huruf kecil
- 33-7, 58-64, 91-96 dan 123-126: tanda baca, simbol matematika, tanda kurung, dan karakter yang lain.
- Karakter khusus; khusus bagi negara dengan aksen yang tidak termasuk dalam bagian kode ASCII.
Sekilas, kode tersebut terlihat seperti angka acak dan tidak teratur. Meskipun demikian, deretan angka tersebut sudah melewati pertimbangan dan perencanaan yang matang.
BACA JUGA 15+ Manfaat Jaringan Komputer Secara Umum
Huruf-huruf diletakkan sedemikian rupa sehingga versi huruf kecil dan besar hanya memiliki perbedaan satu bit. Untuk memudahkan urutan, spasi, angka, dan beberapa simbol lainnya diletakkan di depan huruf. Sedangkan simbol non-alfanumerik diposisikan seperti pengaturan mesin tik.
Karakter ASCII dan Perluasannya
Karakter ASCII diperluas karena hanya berisi alfabet Inggris. Itulah kenapa set karakter ISO-8859-1 dan Windows-1252 menjadi bagian yang sangat penting. Kedua karakter tersebut memiliki ekstensi 8-bit dan terdiri atas beragam karakter regional khusus.
Meskipun ekstensinya adalah 8-bit, namun karakter yang tersedia hanyalah 256 karakter. Bahkan, tidak semua bahasa yang bisa dimuat di sana. ISO-8859 dikembangkan sebagai kumpulan karakter yang berbeda dengan bahasa dan wilayah yang berbeda juga.
Misalnya ISO-8859-7 yang berisi abjad Yunani dan Latin. ISO-8859-4 mencakup karakter khusus untuk bahasa Baltik dan Skandinavia. ISO-8859-1 berisi alfabet Eropa Barat dan hampir sama seperti Windows 1252.
Pada ISO 8859-1 dan Windows 1252, untuk 128 karakter awal identik dengan kode ASCII. Angka 128 hingga 159 merupakan kode yang tidak ditentukan pada standar ISO-8859. Sedangkan angka 160 berisi karakter khusus dari berbagai daerah dan bahasa.
Seni ASCII
Secara grafis, karakter ASCII dapat digabungkan hingga menciptakan gambar. Seni ASCII merupakan teknik umum dalam pembuatan gambar grafis pada media teks.
¯\_(ツ)_/¯
Gambar di atas adalah contoh sederhana dari seni ASCII. Jauh dari kata rumit dengan penggunaan karakter dan garis.
FTP ASCII
FTP atau File Transfer Protocol mempunyai perintah ASCII yang berfungsi sebagai pengaktifan transfer file dengan sandi ASCII.
Ketika transfer data berlangsung dalam mode ASCII pada FTP, host dapat diubah sesuai dengan host tujuan. Berbeda halnya jika transfer data dilakukan dalam mode biner. File tidak dapat diubah bagaimana pun juga.
Masa Depan ASCII
Sistem pengkodean ASCII dapat diakses secara universal meskipun sudah termasuk dalam standar Unicode. Selagi orang-orang masih menyimpan dan berkirim data, ASCII akan selalu menjadi basis komputasi.
Kelebihan dan Kekurangan ASCII
Mengetahui pengertian ASCII dan sederet karakternya tidaklah cukup sebagai pengetahuan. Kita harus mengetahu apa kelebihan dan kekurangannya juga.
Kelebihan sistem pengkodean ASCII adalah dapat diterima secara universal. Sistem pengkodean karakter juga lebih ringkas yang dinyatakan dalam 7-bit.
Selain itu, ASCII juga efisien untuk pemrograman dalam memanipulasi angka dan teks sebagai penyimpanan data mentah.
Sementara itu, kekurangan ASCII terletak pada set karakter yang terbatas dan tidak efisien. Ini karena standar bahasa ASCII hanya berbasis data numerik dan bahasa Inggris.