Tisucoding – Setiap proyek besar yang dikerjakan oleh suatu perusahaan pasti memiliki struktur organisasi proyek yang jelas. Hal ini bertujuan agar pengerjaan proyek dapat lebih tertata dengan pembagian tugas dan wewenang yang terorganisir. Tapi, apakah itu pengertian struktur organisasi proyek?
Pada proyek pembangunan yang besar, dibutuhkan sebuah penataan dan manajemen proyek yang baik agar pembangunan berjalan lancar dan selesai tepat waktu.
Pada kesempatan kali ini, kita akan sama-sama membahas semua tentang struktur organisasi proyek. Selengkapnya simak pembahasan berikut ini:
Pengertian Struktur Organisasi Proyek
Struktur organisasi proyek adalah sebuah sarana berupa organisasi dalam proyek untuk membantu penyelesaian proyek agar berjalan dengan lancar, selesai tepat waktu, dan tentunya efisien.
Dalam sebuah struktur organisasi proyek terdapat sebuah manajemen yang mengatur banyak hal dalam proyek.
Struktur organisasi ini bekerja dengan mengatur berbagai hal seperti sumber daya yang dimiliki, tenaga kerja, modal, material, peralatan dan lain-lain agar bekerja seefisien mungkin.
Sebuah manajemen proyek akan mengatur semua sumber daya tersebut, agar dipakai secara efisien sesuai kebutuhan proyek.
Setelah susunan manajemen sudah jelas, maka pengaturan pembagian tugas setiap tenaga kerja dan bagiannya semakin mudah.
Tapi pembagian ini haruslah jelas dan menurut peraturan yang berlaku sesuai dengan kapasitas dan jabatan masing-masing individu di dalam struktur organisasi proyek.
Tugas tersebut juga harus saling berkaitan antara departemen satu dengan departemen lainnya agar tercipta kesinambungan sehingga proyek berjalan lancar.
Selain pembagian tugas, cash flow atau aliran dana juga harus jelas agar proyek terus berjalan dan tidak berhenti di tengah jalan akibat kehabisan dana.
Selain mempermudah pembagian tugas dan aliran dana, struktur organisasi proyek juga berfungsi untuk mengendalikan pembangunan, agar tetap di dalam koridor dan aturan-aturan yang berlaku.
BACA JUGA Pengertian, Sifat, dan Berat Jenis Semen
Mekanisme dan pengendalian proyek harus disusun sebaik mungkin sehingga tidak ada pelanggaran yang terjadi.
Pengelompokkan tugas dan wewenang juga menjadi hal yang penting dengan disesuaikan pada posisi setiap individu.
Hal ini bertujuan untuk menghindari tumpang tindih wewenang serta kerancuan tugas di setiap bagian organisasinya.
Pada proyek kecil, biasanya tidak membutuhkan sebuah struktur organisasi proyek, melainkan langsung membangun dan melaksanakan proyek sebagaimana mestinya.
Sedangkan pada proyek besar seperti pembangunan gedung, jalan, jembatan, dan lain-lain dibutuhkan sebuah struktur organisasi yang jelas.
Jabatan dan Tugas Struktur Organisasi Proyek
wika-beton.co.id
1. Project Manager
Seseorang yang menjabat sebagai project manager harus memiliki leadership yang bagus.
Pasalnya, seorang project manager bertanggung jawab untuk menentukan serta memastikan sebuah kebijaksanaan berjalan dengan baik dalam sebuah proyek konstruksi.
Selain itu, seorang project manager juga bertanggung jawab untuk memimpin serta membuat laporan kepada konsultan pengawas tentang kegiatan yang sudah dilaksanakan.
2. Site Engineer
Site engineer adalah seseorang yang bekerja untuk membantu project manager dan menghubungkannya dengan bagian lapangan.
Seorang site engineer harus bisa mengkomunikasikan dengan baik rencana pembangunan kepada seluruh tenaga kerja, terutama yang akan bekerja di lapangan.
Site engineer juga bertanggung jawab memastikan kerangka acuan kerja sudah memenuhi standar baik standar pada sisi konstruksi maupun keselamatan kerja.
Sedangkan di lapangan, dia memiliki tugas mengatur tim yang bekerja secara langsung pada proyek konstruksi.
3. Structure Engineer
Jabatan yang ada di bawah site engineer adalah structure engineer. Orang yang menjabat pada posisi ini bertanggung jawab untuk memastikan semua yang ditetapkan oleh site engineer dikerjakan dengan baik oleh orang lapangan.
Structure engineer juga memiliki tanggung jawab untuk melakukan perhitungan pada perencanaan bangunan agar proses berjalan lancar nantinya.
BACA JUGA Pengertian Besi CNP Beserta Kegunaan dan Jenisnya
4. Architect Engineer
Seorang arsitek lebih bertanggung jawab kepada perencanaan dan teknis dari bangunan yang akan dibangun.
Dia akan berfokus pada analisis gambar yang diberikan oleh drafter dan membuat pemodelannya menggunakan software, seperti Auto CAD dan lain-lain.
5. QC
QC merupakan singkatan dari Quality Control. Tanggung jawab utama dari orang QC adalah memastikan apa yang telah dikerjakan di lapangan memenuhi standar yang sudah ditetapkan.
QC juga harus mengawasi pengujian terhadap material yang akan dipakai maupun hasil pekerjaan yang sudah selesai.
6. Drafter
Sedikit berbeda dengan arsitek, seorang drafter memiliki tugas untuk melakukan penggambaran awal (belum final) tentang bangunan, menyesuaikan dengan kondisi lapangan, dan menjelaskannya kepada surveyor.
Pada pelaksanaannya, drafter akan bekerja sangat dekat dengan arsitek.
7. QE
QE atau Quantity Engineer bertugas untuk mengawasi pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja kontraktor dan mengawasi jalannya pelaksanaan RAB.
Menulis laporan terkait pengendalian kualitas dan membantu tugas pelaksana kegiatan juga merupakan tugas lain dari seorang QE.
8. Staff Akuntansi
Jika jabatan di atas berhubungan dengan teknis pembangunan, maka staff akuntansi lebih bertanggung jawab kepada aliran dana proyek.
Mulai dari menyusun pembukuan, mengatur kas proyek, dan membuat laporan tentang keluar masuknya dana proyek.
9. Administrasi Umum
Seorang yang menjabat di administrasi umum bertanggung jawab untuk pengadaan semua yang dibutuhkan oleh staff pada suatu organisasi proyek agar proses berjalan dengan optimal.
Bagian administrasi umum juga bertugas untuk membantu mengkoordinasi tata pelaksana.
10. Mekanik
Setiap proyek besar pasti melibatkan mesin dan teknologi untuk menunjang proses pembangunan agar berjalan dengan lebih efisien.
Untuk menangani hal ini, dibutuhkan seorang mekanik untuk mengontrol semua mesin seperti melakukan perbaikan, pengendalian, dan laporan terkait penggunaan permesinan.
BACA JUGA Teknik Cor: Pengertian, Jenis dan Contoh Penerapannya
Pembagian Struktur Organisasi Proyek Konstruksi
siplawfirm.id
1. Organisasi Proyek Murni
Pengertian struktur organisasi proyek murni adalah organisasi proyek yang terpisah dengan struktur organisasi induknya.
Jadi, organisasi ini merupakan organisasi tersendiri yang memiliki staff dan administrasi yang berbeda dengan organisasi induk.
Ini mempermudah seorang project manager untuk melakukan pengecekan karena semua laporan dan administrasi tidak bercampur.
2. Organisasi Proyek Matrik
Jenis organisasi proyek matrik ada untuk mengatasi kelemahan yang muncul pada organisasi proyek murni.
Struktur pada organisasi ini hampir sama seperti organisasi proyek murni hanya saja langsung melekat pada organisasi induk, sehingga organisasi dapat bekerja dengan lebih efisien.
3. Organisasi Proyek Fungsional
Pada struktur organisasi proyek ini, manajemen dibagi menjadi 2 yaitu project coordinator dan project expeditor.
Struktur ini sangat menguntungkan bagi para pekerjanya, karena terdapat jalur karir yang jelas serta dalam pelaksanaannya memiliki fleksibilitas yang tinggi.
Contoh Struktur Organisasi Proyek
Contoh struktur organisasi proyek biasanya dibedakan berdasarkan produknya.
Misal struktur organisasi proyek untuk pembangunan gedung bertingkat, struktur organisasi proyek untuk pembangunan jalan tol, pembangunan jembatan, dan pembangunan infrastruktur lain.
Contoh struktur organisasi proyek ini juga disesuaikan dengan budget yang dimiliki oleh perusahaan serta jumlah tenaga kerja yang terlibat pada saat pembangunan.
1. Struktur Organisasi Proyek Konstruksi
2. Struktur Organisasi Proyek Fungsional
3. Struktur Organisasi Proyek Koordinator
4. Struktur Organisasi Proyek Sistem Informasi
5. Struktur Organisasi Proyek Jalan
Memiliki pengetahuan tentang pengertian struktur organisasi proyek serta jabatan di dalamnya sangat penting sebelum terjun di dunia konstruksi.
Apalagi jika Anda merupakan mahasiswa teknik sipil atau arsitek, maka wajib mengetahui informasi ini.